Blog Archive

QUICKLY TO SERVE
Cepat Respon dalam melayani kebutuhan paket city tour Malang
SERVICE FIRST
Berdedikasi dan Komitmen untuk berupaya membantu melayani pelanggan zhafira tour secara baik
PROFESIONAL DRIVER
Handal, Berpengalam, dan Profesional dalam mengemudi berstandart SOP Perusahaan
  • Pernah keliling kota malang dan drivernya zhafira orangnya assik, nyaman hapak dengan wilayah kota malang... ga nyesel pakai jaza zhafira

    Ibu Elfi - Pontianak

  • Pernah 5 kali di malang menggunakan jasa zhafira di antar keliling wisata di malang dan bromo, pelayanannya bagus, drivernya ramah saya puas pakai zhafira

    Ibu Rohaya Mukhtar - Brunai Darussalam

  • Selalu menggunakan jasa zhafira bila datang ke malang bersama rombongan

    Ibu Titin - Pontianak

  • Tour bersama zhafira puas dan nyaman

    Ibu Novi - Balikpapan

    • About
    • History
    • How We Work

    But though the Lakeman had induced the seamen to adopt this sort of passiveness in their before conduct, he kept his own counsel him.

    The transition had been so sudden and so unexpected that it left me for a moment forgetful of aught else than my strange metamorphosis.

    But I could not well believe this, as I could feel my heart pounding against my ribs from the exertion of my efforts to release myself.

    Zhafira Tours

    Let,s Go Everywhere
    Berwisata merupakan salah satu kegiatan yang positif untuk menyeimbangkan kehidupan anda, dengan wisata anda akan mendapatkan suasana baru yang lebih menyenangkan dan lebih fun tentunya. Zhafira Tour yang bergerak di dalam bidang pariwisata dan tour siap membantu anda, sahabat, dan keluarga untuk mengunjungi dan menikmati panorama indonesia.
    Bromo Midnight
    Each had sat concept and back team after leaving and if just her wanted powersful and adverts
    Bromo 2 Day 1 Night
    Each had sat concept and back team after leaving and if just her wanted powersful and adverts
    Fun Rafting 2 Day 1 Night
    Each had sat concept and back team after leaving and if just her wanted powersful and adverts
    Madakaripura Waterfall
    Each had sat concept and back team after leaving and if just her wanted powersful and adverts
    Kawah Ijen
    Each had sat concept and back team after leaving and if just her wanted powersful and adverts
    All in One
    Each had sat concept and back team after leaving and if just her wanted powersful and adverts

    Fanspage

    Layanan & Informasi

    Jl. S. Supriadi 171, Malang, Indonesia
    085102555970
    24 Jam Non Stop
    zhafirainfo@gmail.com

    Monday, December 26, 2016

    Deskripsi dan Sejarah Kota Jember

    Tentang Kota JemberBerbatasan langsung dengan Kabupaten Probolinggo dan Bondowoso di utara, Kabupaten Banyuwangi di timur, Samudra Hindia di selatan dan Kabupaten Lumajang di barat, membuat Kabupaten Jember sebagi pusat regional di kawasan tapal kuda.
    Diskripsi-Jember.1
    Dengan luas 3.293,34 Km2, penduduk yang banyak mendiami kabupaten Jember adalah suku Jawa dan suku Madura, dengan penduduk minoritas Tionghoa dan suku Osing. Suku Madura banyak berdomisili di daerah utara dan suku Jawa banyak bertempat tinggal di Selatan dan bagian pesisir pantai.
    Bahasa sehari-hari yang sering digunakan adalah bahasa Jawa dan Madura dan yang memunculkan beberapa percampuran bahasa dari dua budaya tersebut. Adanya kebudayaan Jawa dan Madura di Jember melahirkan kebudayaan baru yang bernama budaya Pendalungan.
    Sebagian besar penduduk Jember berprfesi sebagai petani, dimana banyak perkebunan pribadi ataupun perkebunan yang dikelola oleh PTP Nusantara Tarutama Nusantara. Jember terkenal sebagai salah satu penghasil tembakau utama di Indonesia dan banyak memproduksi cerutu.
    Selain dimanfaatkan sebagai pertanian, banyak perkebunan juga dimanfaatkan sebagai agro wisata untuk keperluar pariwisata Jember. Selain itu, terdapat beberapa obyek wisata potensial seperti pantai yang bisa dikunjungi saat berkunjung ke Jember.
    Sejarah Kota JemberAsal Usul Jember Ada banyak versi tentang asal usul kota Jember. paling masuk akal (subyektif) Pada jaman dulu. Saat pulau Jawa masih lebih banyak hutan belantara dibanding populasi yang ada. Manusia seringkali melakukan perpindahan untuk mencari tempat yang lebih baik. Ini bercerita tentang dua kelompok migrasi. Kelompok pertama berasal dari suku Jawa. Jawa timur pedalaman. Seperti Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Blitar, Bojonegoro, Ponorogo dan sekitarnya. Kelompok migrasi kedua adalah Dari suku Madura. Kedua kelompok tersebut mencari tempat yang lebih baik dari sebelumnya. Keduanya bertemu pada satu titik. Kelompok pertama dari suku Jawa berkata,”Nang kene ae, lemahe sik jembar”. Artinya, disini saja tanahnya masih luas. Kelompok kedua dari suku Madura juga berujar, “Iyeh, neng dinnak beih, tananah gik jembher”. Artinya, Iya disini saja, tanahnya masih luas. Begitulah awal terjadinya akulturasi. Percampuran kebudayaan. Seiring dengan berjalannya waktu, kata kata jembar dan jembher berevolusi menjadi seperti yang kita tahu sekarang, JEMBER. Itulah Jember bila dilihat dari legenda yang ada. 
    Sejarah-Jember
     
     

    Bahwa kota ini lahir bukan disebabkan oleh reruntuhan kerajaan, namun memang sengaja dibangun.
    Jember dalam lacakan sejarah Sejarah hanya berhasil melacak daerah ini sampai dengan 1859. Sebelum itu, hanya berupa praduga. Bisa jadi ini karena Jember bukanlah daerah reruntuhan kerajaan. Adapun benda benda kuno yang ditemukan di daerah ini disinyalir merupakan peninggalan kerajaan Majapahit atau Blambangan (Atau kerajaan lain yang sempat melintas di sini.
    Bagaimana Jember sebelum 1859Jember hanya merupakan sebuah hutan yang luas dengan pohon pohon yang besar. Tanahnya berawa hingga menyuburkan segala jenis penyakit seperti wabah kolera dan disentri. Bila ingin tinggal di daerah ini, anda harus bisa mengatasi ganasnya alam. Itu gambaran singkatnya tempo doloe
    Jember pada 1859 Dimulai dari sebuah perkebunan di Jember. Namanya LMOD. Atau lebih lengkapnya, N.V. Landbauw Maatshcappij Oud Djember. Berdiri di Jember tahun 1859. Pertengahan abad 19 Masehi. Siapa pendirinya? Pendirinya adalah pengusaha asal Belanda. Ada 3 leader. George Birnie, Matthiasen dan Van Gennep. Adanya LMOD ini melahirkan beberapa hal.
    Pertama, mengundang perusahaan swasta lain untuk menanamkan modalnya ke daerah Jember. Berikutnya, kebutuhan akan tenaga kerja. Berhubung pribumi Jember sedikit, maka dihadirkan tenaga kerja dari luar wilayah yaitu tenaga kerja dari Madura. Dengan alasan mempunyai karakter pekerja keras dan ulet. Namun demikian, pihak colonial kesulitan untuk masalah pengaturan. Maka dari itu lahir kebijakan berikutnya. Mendatangkan tenaga kerja dari wilayah pedalaman Jawa timur. Ini untuk memudahkan control dan pengaturan. Menurut pihak koloni, masyarakat Jawa tidak banyak melahirkan pertentangan. Mempunyai kecenderungan watak penurut. Kedua kenapa suku Jawa dan Madura tertarik ke Jember. Karena lancarnya Jalur transportasi. Pada akhirnya, daerah ini semakin berkembang. Untuk mengangkut hasil bumi dan sebagainya, pihak kolonial butuh alat transportasi sebagai solusinya. Lalu dibukalah jalur kereta api dan selesai pada awal abad 20. Dibukanya jalur kereta api tahun 1912 dari Surabaya-Probolinggo-Jember dibarengi dengan membuat jalan darat (rintisan) yang menghubungkan daerah terpencil menuju Jember. Itu membuat terjadinya gelombang migrasi yang besar. Terutama dari daerah daerah di bagian barat. Jember dianggap memiliki prospek yang lebih baik.

    Ditempat yang baru dibuka ini mereka menaruh harapan untuk diri dan keluarganya. Mereka ingin memperoleh penghasilan yang lebih baik. Perpindahan penduduk Madura, Jawa serta suku suku lain ke Jember juga terjadi di wilayah karesidenan Besuki. Alasannya karena Jember termasuk wilayah Afdeling Bondowoso. Bondowoso sendiri termasuk wilayah dari karesidenan Besuki. Perpindahan itu menggunakan berbagai macam cara. Seperti perdagangan, sebagai tenaga kerja buruh dan ekspedisi Militer. Kenapa mereka memilih Jember untuk dijadikan areal perkebunan? Jember mendapat perhatian dari pengusaha swasta Belanda karena beberapa hal berikut ini : 1. Masalah pengairan Tersedianya air yang sangat cukup 2. Tanahnya Subur Kesuburan tanah ini cocok untuk perkebunan 3. Masalah infrastruktur transportasi dan komunikasi Infrastruktur transportasi dan komunikasi di Jember relatif bisa berkembang dibanding dengan wilayah yang lain. Ini sudah menjadi gambaran dan pertimbangan pihak kolonial. 4. Sudah ada masyarakat lokal di Jember (sebelum 1859). Masyarakat lokal Jember ini sudah bisa menanam tembakau. Meskipun dengan jumlah yang sedikit dan untuk keperluan lokal saja. Masih banyak lagi sejarah kota kecil ini yang terlacak, meskipun jauh lebih banyak lagi yang belum terlacak. Pemerintah Kabupaten Jember juga tidak tinggal diam.

    Jember kesulitan menentukan hari lahir yang sebenarnya. Dari kesulitan menentukan hari lahir, merembet pada kesulitan kesulitan yang lain. Contoh paling nyata, Jember selalu bingung menentukan arah budayanya. Istilah kasarnya, orang Jember selalu minder manakala harus membicarakan makanan khas, oleh oleh khas Jember dan kesenian milik Jember. Alhasil, Jember sengaja membuat tarian bernama tari lahbako. Jember juga memproduksi jajanan suwar suwir dan dikatakan sebagai 'asli Jember' padahal jelas jelas suwar suwir terbuat dari sari tape. Sedang tape sendiri sudah terlalu identik dengan Kota Bondowoso. Jember adalah sebuah daerah pandalungan. Tempat bertemunya berbagai budaya. Dua kebudayaan besar yang mendominasi adalah Jawa dan Madura. Adalah tidak mungkin mencari keaslian budaya.Semua pasti mengalami akulturasi. Solusi subyektif Berbicara mengenai solusi, sebuah contoh musik tradisional patrol. Musik ini tumbuh dan berkembang di kota kecil Jember. Sangat disayangkan, semakin hari musik rancak yang selalu dirindukan kehadirannya ini semakin terengah engah dan ditinggalkan.

    Ada anggapan bahwa patrol merupakan seni asli Madura (di sana dikenal dengan nama musik thong thong). Beberapa kota lain juga memiliki seni musik tradisional yang semacam ini. Bila masyarakat Jember jeli, mereka akan menemukan sesuatu yang khas di musik patrol. Perbedaan yang sangat nampak adalah dari alat musiknya. Musik thong thong Madura menggunakan saronen sebagai alat tiupnya. Sementara musik patrol menggunakan seruling. Lagu yang dinyanyikan juga lebih berwarna. Kadang lagu Madura kadang lirik lirik Jawa. Inilah bukti adanya perkawinan budaya jawa madura. Dilihat dari namanya, patrol. Dulunya musik ini digunakan oleh masyarakat Jember untuk memanggil burung dara peliharaannya.

    Selain itu juga sebagai media komunikasi. Ini untuk mengatasi jarak antar rumah yang berjauhan, juga sebagai penanda manakala sewaktu waktu terjadi sesuatu. Misalnya bencana alam, pencurian, kematian dan sebagainya. Mengenai model ketukannya, tergantung kesepakatan. Seiring perkembangan areal perkebunan, musik patrol juga digunakan untuk berpatroli keliling kebun, demi memastikan semuanya baik baik saja. Begitulah, tak ada yang asli di Jember. Kita harus mengesampingkan kata kata asli. Karena memang lebih bijak bila kata asli diganti dengan kata khas. penarikan sejarah yang dimulai pada 1859 lahir di wilayah akademisi Universitas Jember. Tapi itu bukan final. Terbukti, di sana terdapat celah. Disebutkan bahwa pihak kolonial tertarik membangun perkebunan tembakau karena sudah ada masyarakat lokal Jember yang bisa meracik tembakau. Nah, tugas kita hanyalah mencari data di tahun sebelum 1859.

    Dan ini bukan sebuah kemustahilan. Kita contohkan tentang kerajaan Sriwijaya. Ada peninggalan prasasti dan diyakini, keberadaan Sriwijaya sudah ada pada abad ke tujuh. Karena peperangan di abad 12,kerajaan ini jatuh dan terlupakan.
    Sumber : kompasiana.com
     

    No comments:
    Write komentar

    LETS GO EVERYWHERE